Pascasarjana UIN SU Ikut Terlibat dalam Donasi Bencana Ekologis melalui Satgas UINSU

Medan 8 Desember 2025

Merespons tingginya dampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) melalui Satgas Tanggap Bencana UINSU kembali membuka donasi bantuan bagi korban bencana ekologis. Program donasi ini mencakup pengumpulan pakaian dan barang layak pakai, serta sumbangan melalui rekening yang telah disediakan.

Kegiatan donasi dibuka hingga 10 Desember 2025, dan bantuan yang terkumpul dijadwalkan akan disalurkan pada 15 Desember 2025.

Dalam semangat solidaritas dan kepedulian sosial, civitas akademika UINSU menunjukkan keterlibatan luas: tidak hanya mahasiswa, dosen, dan alumni, tetapi juga unit akademik termasuk Pascasarjana turut memberi dukungan. Pascasarjana UIN SU diwakili oleh Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Salammudin, MA yang menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan kemanusiaan ini. Menurut Dr. Salammudin, “Kampus tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga sebagai agen sosial yang peduli terhadap penderitaan masyarakat. Kami di Pascasarjana merasa terpanggil untuk berkontribusi, sekecil apapun, demi meringankan beban saudara-saudara kita terdampak bencana.”

Dukungan dari Pascasarjana ini menunjukkan bahwa komitmen solidaritas berasal dari seluruh elemen UINSU, bukan hanya unit kemahasiswaan atau lingkup fakultas. Hadirnya representasi dari Pascasarjana memberikan pesan bahwa tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap bencana adalah bagian dari identitas kelembagaan secara menyeluruh.

Kepala Satgas Tanggap Bencana UINSU berharap kolaborasi ini dapat menggalang partisipasi lebih luas: dari sivitas akademika, alumni, hingga masyarakat umum. Setiap sumbangan baik dalam bentuk barang maupun dana diharapkan bisa meringankan beban para korban, membantu penyintas bangkit kembali, dan mempercepat proses pemulihan.

Melalui langkah nyata seperti ini, UINSU menunjukkan bahwa pendidikan tinggi dapat dan harus menjadi bagian dari solusi sosial bukan sekadar penghasil intelektual, tapi juga agen kemanusiaan dan solidaritas.