Sambung Rasa Pascasarjana UINSU Medan: Dari Kampus ke Kehidupan Nyata, Wujudkan Peran Pascasarjana dalam Masyarakat

Medan – Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan menyelenggarakan kegiatan Sambung Rasa yang mengusung tema “Dari Kampus ke Kehidupan Nyata: Peran Pascasarjana dalam Masyarakat”, bertempat di Ruang Sidang Pascasarjana UINSU Medan. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, para wisudawan, serta para alumni Pascasarjana UINSU.

Acara Sambung Rasa menjadi tradisi tahunan yang diselenggarakan Pascasarjana UINSU menjelang wisuda, sebagai ajang mempererat tali silaturahmi, memperkuat jejaring alumni, sekaligus mengokohkan komitmen Pascasarjana UINSU dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan nyata di tengah masyarakat.

Dalam sambutannya, Wakil Direktur Pascasarjana UINSU Medan menyampaikan bahwa para lulusan Pascasarjana bukan hanya dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan akademik, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan, integritas, dan pengabdian sosial. “Tema Dari Kampus ke Kehidupan Nyata mengandung pesan bahwa perjalanan para lulusan tidak berhenti di ruang kuliah. Gelar akademik yang diraih harus menjadi bekal untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat dan bangsa,” ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa Pascasarjana UINSU terus mendorong terciptanya iklim akademik yang mendukung pengembangan keilmuan berbasis riset, inovasi, serta pemikiran kritis yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat. “Kami ingin lulusan Pascasarjana UINSU hadir sebagai agent of change yang membawa perubahan positif, bukan hanya di institusi mereka bekerja, tetapi juga di lingkungan sosial yang lebih luas,” tambahnya.

Pada kegiatan Sambung Rasa tersebut, Pascasarjana UINSU juga memberikan penghargaan kepada wisudawan terbaik yang berhasil menorehkan prestasi akademik membanggakan.

  • Wisudawan terbaik Program Magister diraih oleh Jumanah Nasution dari Program Studi Hukum Islam dengan IPK 3,93.
  • Wisudawan terbaik Program Doktor diraih oleh Noor Azizah dari Program Studi Hukum dengan IPK 3,81.

Keduanya dinilai tidak hanya berprestasi dalam capaian akademik, tetapi juga aktif dalam kegiatan ilmiah, publikasi, serta memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial dan keagamaan. Mereka menjadi bukti bahwa lulusan Pascasarjana UINSU memiliki kompetensi yang mampu bersaing sekaligus kepekaan sosial untuk menjawab berbagai tantangan zaman.

Dalam testimoni singkatnya, Jumanah Nasution menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bimbingan para dosen dan dukungan seluruh civitas akademika. “Pendidikan di Pascasarjana UINSU telah membentuk saya menjadi pribadi yang lebih matang secara ilmiah sekaligus peduli terhadap realitas sosial di masyarakat. Semoga ilmu yang kami dapatkan dapat menjadi cahaya dalam setiap langkah pengabdian kami,” ujarnya penuh haru.

Sementara itu, Noor Azizah menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari ketekunan dan kerja keras selama menempuh pendidikan doktor. “Belajar di Pascasarjana UINSU bukan hanya memperluas wawasan keilmuan, tetapi juga menumbuhkan semangat kolaborasi dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Kami ingin terus berkontribusi nyata, membawa perubahan positif dari kampus ke ruang-ruang kehidupan sosial,” ungkapnya.

Kegiatan Sambung Rasa ini juga diisi dengan diskusi interaktif antara pimpinan Pascasarjana, para dosen, dan alumni mengenai strategi penguatan jejaring alumni, peningkatan kualitas riset, serta peran aktif Pascasarjana UINSU dalam pembangunan sosial keagamaan di Sumatera Utara dan Indonesia pada umumnya.

Wakil Direktur Pascasarjana menegaskan bahwa keberhasilan Pascasarjana tidak hanya diukur dari jumlah lulusan, tetapi dari seberapa besar kontribusi lulusan tersebut bagi masyarakat. “Kami berkomitmen untuk terus membangun jejaring alumni yang kuat dan produktif, sehingga para lulusan tidak berjalan sendiri, tetapi bersama-sama membangun bangsa dengan nilai-nilai keilmuan, integritas, dan kepedulian sosial,” tutupnya.

Dengan semangat tersebut, kegiatan Sambung Rasa Pascasarjana UINSU Medan menjadi penegasan bahwa pendidikan tinggi bukanlah akhir, melainkan awal dari pengabdian yang sesungguhnya. Lulusan Pascasarjana UINSU diharapkan menjadi motor penggerak perubahan, menghadirkan solusi, serta menginspirasi masyarakat di berbagai bidang kehidupan.