Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) baru saja menggelar rapat Rencana Strategis (Renstra) untuk periode 2025-2029 di Hotel Khas Parapat, Senin (22/7). Penyusunan renstra periode 2025-2029 nantinya sebagai laporan evaluasi diri untuk menghadapi asesmen lapangan pada proses reakreditasi menuju unggul tahun ini.. Acara ini dihadiri oleh berbagai jajaran pimpinan, dosen, serta staf administrasi universitas dengan tujuan merumuskan strategi keunggulan UINSU untuk mencapai tingkat ASEAN. Salah satu topik utama yang dibahas adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian agar sejajar dengan universitas-universitas terkemuka di ASEAN.
Prof Akmal menjelaskan, pada renstra sebelumnya mempunyai tingkat ketercapaian dan keberhasilan sebesar 87 persen. Sejumlah capaian yakni UINSU menurut penilaian Kemenag masuk 10 besar kampus terbaik termasuk dalam jumlah peminat, begitu juga pada beberapa platform seperti UniRank dan EduRank, bahkan untuk jumlah guru besar, UINSU masih masuk top ten.
Kendati demikian, beberapa pekerjaan rumah masih perlu diperhatian, di antaranya kelas internasional yang belum terwujud, level akreditasi prodi hingga standar ISO. “Itu beberapa hal yang menjadi beban yang sedikit berat bagi kita. Untuk catatan, unit bisnis kita juga belum berkembang sedemikian rupa,” tukas Prof Akmal.
Ia menyimpulkan, secara umum, renstra 2020-2024 dengan indikator kompetisi dan keunggulan nasional dinilai tercapai dan berhasil. Pada pandangan yang lebih luas, rencana induk pengembangan (RIP) UINSU sebagai milestone capaian rentang 2015-2039 telah memuat berbagai rencana capaian pada ruang dan rekognisi yang ditentukan.
Dengan langkah strategis ini, UINSU berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi dan kualitasnya demi menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di kancah internasional.