Wakil Direktur Pascasarjana UINSU Jadi Pembicara Panel Simposium Kesehatan Mental ASEAN 2025

Medan, 5 Mei 2025 — Sebuah kehormatan besar kembali diraih oleh Civitas akademika Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), khususnya di lingkungan Pascasarjana. Wakil Direktur Pascasarjana UINSU, Prof. Dr. Nurussakinah Daulay, M,Psi., Psikolog, secara resmi diundang oleh Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (YADIM) untuk menjadi pembicara panel dalam Simposium Solusi Kesihatan Mental Daripada Pendekatan Dakwah (SMILED) ASEAN 2025 yang diadakan di University Malaya . Acara ini merupakan salah satu agenda internasional yang prestisius dalam upaya mencari solusi terhadap isu kesehatan mental di kawasan Asia Tenggara melalui pendekatan dakwah Islam.

Undangan resmi bertanggal 14 April 2025 (5 Syawal 1446 H) tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Pegawai Eksekutif YADIM dan ditujukan kepada Prof. Dr. Nurussakinah Daulay yang saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Islam Sumatera Utara, beralamat di Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Indonesia.

Dalam surat undangan itu, YADIM menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kontribusi Prof. Nurussakinah dalam menyukseskan program dan produk dakwah YADIM sebelumnya, termasuk keterlibatan beliau dalam pengembangan program SMILED ASEAN. Hal ini menjadi salah satu alasan utama diundangnya beliau sebagai panelis dalam simposium berskala regional tersebut.

Simposium SMILED ASEAN 2025 merupakan hasil kerja sama antara Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (YADIM) dengan Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya. Program ini mengangkat pendekatan dakwah Islam sebagai medium yang relevan dan praktikal dalam menjawab tantangan kesehatan mental masyarakat ASEAN. Seiring dengan meningkatnya perhatian global terhadap isu mental health, simposium ini hadir untuk menawarkan perspektif keagamaan yang membumi dan solutif.

Adapun negara-negara yang terlibat dalam simposium ini meliputi Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, Thailand, dan Kamboja, serta negara ASEAN lainnya. Dengan tema besar “Simposium Solusi Kesihatan Mental Daripada Pendekatan Dakwah 2025 (SMILED) ASEAN 2025”, forum ini diharapkan menjadi ajang kolaborasi antarnegara dalam menyatukan pendekatan dakwah dengan solusi kesehatan mental yang efektif dan berkelanjutan.

Prof. Dr. Nurussakinah Daulay sendiri dikenal sebagai akademisi dan pakar di bidang pendidikan Islam, dakwah kontemporer, serta pengembangan masyarakat berbasis nilai-nilai keislaman. Beliau juga aktif dalam berbagai forum ilmiah internasional yang mengangkat isu sosial-keagamaan, dan telah banyak menulis serta menjadi pembicara tentang peran dakwah dalam meningkatkan kesejahteraan psikososial masyarakat.

Kehadiran Prof. Nurussakinah dalam simposium tersebut tidak hanya membawa nama UINSU, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang aktif dalam upaya peningkatan kesehatan mental berbasis spiritualitas Islam di kawasan ASEAN. Partisipasi beliau diharapkan dapat memberikan perspektif akademik sekaligus praktikal mengenai bagaimana dakwah dapat dijadikan sebagai instrumen untuk mendukung kesehatan mental umat, khususnya dalam menghadapi berbagai tekanan kehidupan modern.

Pascasarjana UINSU, melalui pernyataan tertulis yang disampaikan kepada media, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian ini dan mendukung penuh keikutsertaan Prof. Nurussakinah dalam forum internasional tersebut. “Ini adalah bukti bahwa kontribusi akademisi UINSU diakui secara regional dan kami percaya bahwa kehadiran Prof. Nurussakinah akan membawa manfaat besar, tidak hanya bagi UINSU, tetapi juga bagi perkembangan wacana dakwah dan kesehatan mental di kawasan ASEAN,” demikian pernyataan resmi pihak kampus.

Simposium ini direncanakan akan berlangsung pada pertengahan tahun 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, dan akan diikuti oleh berbagai akademisi, praktisi kesehatan, tokoh agama, serta pembuat kebijakan dari negara-negara ASEAN.