Kuliah Kepakaran di Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan Membahas Konfrontasi Ilmiah dengan Ateisme Baru: Prof. Dr. Qasem Muhammadi Ungkap Bukti Berbasis Sains

Medan, 22 Maret 2024 – Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (SU) Medan telah menjadi tuan rumah bagi sebuah kuliah kepakaran yang menyoroti konfrontasi antara pandangan ilmiah dengan fenomena ateisme baru. Dengan tema yang menantang ini, kuliah tersebut bertempat di Ruang Sidang Pascasarjana UIN SU dan menampilkan Profesor Dr. Qasem Muhammadi, MA, Ph.D, seorang pakar terkemuka dalam bidang studi agama dan sains, sebagai narasumber utama.

Dalam acara yang dihadiri oleh para mahasiswa pascasarjana, staf pengajar, dan peneliti, Prof. Dr. Qasem Muhammadi memberikan paparan yang mendalam dan mencerahkan tentang hubungan yang kompleks antara pandangan ilmiah dan keberadaan ateisme baru dalam masyarakat modern.

“Pada era di mana sains menjadi pijakan utama dalam memahami dunia kita, kita juga menyaksikan peningkatan fenomena ateisme baru yang seringkali berusaha mengklaim eksklusivitas pengetahuan ilmiah,” ujar Prof. Dr. Qasem Muhammadi dalam kuliahnya.

Wakil Direktur Pascasarjana UINSU Medan, Prof. Dr. Nurussakinah Daulay, M.Psi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kuliah yang diselenggarakan oleh Pascasarjana UIN SU. “Kuliah kepakaran ini memberikan kontribusi yang berharga dalam memperluas wawasan akademis dan mendukung dialog antaragama dan antarsains di lingkungan kampus,” ungkapnya.

Prof. Dr. Qasem Muhammadi kemudian melanjutkan untuk menyoroti bagaimana argumen-argumen ateisme baru seringkali berakar pada penemuan-penemuan sains terkini. Namun, ia juga menekankan bahwa sains seharusnya tidak dianggap sebagai musuh agama, melainkan sebagai alat untuk memperdalam pemahaman kita tentang penciptaan dan eksistensi.

“Kami tidak boleh melihat sains dan agama sebagai musuh, tetapi sebagai mitra dalam mengeksplorasi misteri alam semesta dan kehidupan manusia,” tambahnya.

Kuliah tersebut menarik perhatian banyak peserta yang tertarik untuk mendalami perspektif ini lebih lanjut. Sesi tanya jawab setelah paparan Prof. Dr. Qasem Muhammadi juga menjadi forum yang hidup, di mana peserta dapat berbagi pemikiran dan refleksi mereka tentang topik yang kompleks ini.

Kuliah kepakaran ini adalah bagian dari upaya Pascasarjana UIN SU Medan untuk memperluas wawasan akademis dan mendukung dialog antaragama serta antarsains di lingkungan kampus. Semangat untuk terus menjelajahi interaksi yang kompleks antara sains dan agama semakin kuat di kalangan akademisi dan mahasiswa di UIN SU Medan.

Kuliah kepakaran ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang aktif, di mana peserta dapat bertukar pendapat dan mengeksplorasi lebih lanjut tentang tema yang dibahas. Kehadiran Prof. Dr. Qasem Muhammadi sebagai narasumber telah memberikan wawasan yang mendalam dan memicu refleksi yang berharga bagi para peserta. Semangat untuk terus mendalami perspektif sains dan agama secara komplementer semakin menguat di lingkungan akademis UIN SU Medan.